Banyak yang salah arti tentang Uga Jatigede, “Ujung Jaya Jadi Nagara”, banyak yang berpikir daerah Ujung Jaya akan menjadi Nagara atau Ibukota Nagara oleh karenanya banyak yang semangat pindah ke Ujung Jaya katanya mengikuti Uga Jatigede. Padahal maksud Makna dan Pesan Eyang Haji Aji Putih mah bukan begitu, Uganya satu rangkaian dari kalimat kalau Jatigede Jadi Sagara, Darmaraja Tinggal Beja, Ujung Jaya Jadi Nagara. Maksudnya apabila Jatigede dalam hal ini Kabuyutan yang diamanahkan oleh para leluhur untuk dijaga tercantum dalam Amanah Buyut dan Amanah Galunggung dijadikan SAGARA atau ditenggelamkan, artinya merupakan pertanda bahwa Darma Raja Tinggal Beja/ Cerita, Raja yang menjalankan Darma atau menjaga Amanah sudah tidak ada hanya tinggal cerita saja. Pemimpin yang Amanah yang menjaga Nilai- Nilai dan Norma- Norma Kehidupan sudah tidak ada maka dampaknya tentu saja Ujung Jaya Jadi Nagara atau Negara Berada Pada Ujung Kejayaannya, artinya Negara sudah habis masa kejayaannya dan mulai fase kemunduran atau kehancuran. Para Dalang Wayang Golek saja tidak mau manggung di Ujung Jaya karena keyakinan kalau sudah sampai ke Ujung Jaya maka berikutnya tidak akan sukses lagi.
Kalau kita perhatikan hubungan Income Per Capita suatu Negara yg merupakan indicator maju nya suatu negara adalah berbanding lurus dengan Score Corruption Perception Index atau Moral atau tingkat Amanah atau Tingkatan Menjalankan Ajaran Darma atau menurut Eyang Haji mah Darma Raja, Semakin besar Score nya semakin bersih negaranya dan semakin besar Income Per Capita negara tersebut, semakin makmur negaranya. Indonesia saat ini Score Darma Raja atau Score Corruption Perception Index nya masih rendah hanya 36 dari 100 yang terbersih artinya secara Moral dan Etika negara kita masih tergolong Korup dan Income Per Capita warga negara Indonesia masih tergolong rendah. Posisi Indonesia di Negara Asen masih dibawah Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, dan Thailand :(.